Kamis, 16 Juli 2015

Spiderman mencari Semangka Pakistan


So gue udah 24 tahun hidup. Sekarang masa-masa terakhir gue ber-status pelajar.
Gue heran, maksud gue, gue gak heran, cuman agak bingung aja sama kehidupan gue dan lingkungan sekitar.
Kalo gue flasback lagi, semua hal dalam hidup gue terkesan biasa, alias tidak berkesan.
Gue emang cukup terkenal.. dalam keluarga gue!!!
Gue cukup tampan kalo lagi foto silvie sama remote tipi, dan terakhir, gue cukup kaya kalo lagi tanggal tiga dimana tanggal dua gue dapat kiriman dari ortu.

Nama gue Kamu, sering dipanggil mas, bro dan ses* (kalo lagi butuh uang receh buat bayar bakwan kang maman). Gue berkata tidak pada narkoba, tapi yes pada wanita!

Barangkali ini yang bikin gue dapat gelar kehormatan "Pemerhati dapur Pemudi".
Gelar itu berarti bahwa gue sangat fokus dan detil memperhatikan bagian-bagian khusus pada seorang pemudi. Gelar itu disematkan oleh gue ke diri gue sendiri.
Selain semua hal baik-baik diatas, prestasi gue yang cukup mulia adalah gue bisa tepuk pramuka.
Kelemahan gue hanya dua, gue bisa serius dan bisa tidak serius.

Cukup basa basinya, sekarang gue mau klarifikasi soal masa lampau gue yang berangsur-angsur cerah, kalo pake metode sejarah dan historiografi, urutan kisah hidup gue berawal dari masa yang cerah hingga saat ini pada masa-masa gak jelas, gue cuma bisa fokus pada hal-hal yang menonjol.

Pada mulanya gue cuma seorang bocah polos tak bercela dengan senyum menawan.
Disekujur bibir merah gue belum ditumbuhi apa-apa. Lalu gue mulai dikasih air tajin sebagai pengganti susu yang pada saat itu lagi mahal.
Kalo lagi beruntung, sekali-kali gue bisa dapetin susu murni, dari babi peliharaan tetangga gue yang lagi mengerami. Biasanya gue bakal berada dekat si induk babi pas anak-anaknya belum bangun. Dengan sedikit mengendap-endap (biar gak kedengeran sama si babi) gue mendekatkan monyong gue ke ujung keran si babi beranak, dan menyedotnya dengan perlahan.. slurrppphhh..
Inilah hasilnya sekarang, jadi lelaki tanggung kebanggaan orang tua.

Seluruh hidup gue, paling gak sampai saat ini gue habiskan untuk sekolah.
Selama puluhan tahun ini gue meraup banyak ilmu dan kemampuan dari meja sekolah, seperti dribling,pasing dan smash.
Semua itu berkat ajaran guru-guru jenius dan non jenius yang pernah mengajari gue.
Dari saat gue mulai mengenakan jersey putih-merah, sampai pada status siswa yang tertinggi, gue selalu berada digaris terdepan untuk mendengarkan petuah dan caci maki guru dan dosen.

Disinilah gue sekarang, iya, disini.. bersama angin,bersama hening, menunggu... sebuah letupan kecil dari rapatnya kedua paha gue memecahkan kesunyian ini.

Semarang, Deket SPBU.


0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com